Selasa, 16 Desember 2014

Pidato Teks Eksposisi

Assalamualaikum wr.wb
Marilah kita ucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi kita kesehatan sehingga dapat berkumpul di sini secara sehat walafiat. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan perihal perlunya persiapan menghadapi Ulangan Akhir Semester (UAS).
Pertama, agar memperoleh hasil yang memuaskan. Mengapa?Dengan diri yang siap baik fisik maupun nonfisik, kita akan memperoleh hasil yang diinginkan. Syaratnya, kita juga harus bersungguh-sungguh. Harus bersungguh-sungguh ini bermaksud, kita akan mendapat hasil yang memuaskan apabila kita juga belajar dengan tekun, berlatih mengerjakan soal-soal, dan juga dengan berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Kedua, agar membanggakan kedua orang tua kita.Apabila kita mendapat hasil yang memuaskan, orang tua kita akan bangga dan bahagia. Orang tua kita akan bahagia karena mereka merasa berhasil dalam mendidik kita selama sekolah. Selain itu, orang tua kita merasa bahagia karena anak mereka dapat dibanggakan serta memiliki peluang yang besar dalam meraih masa depan yang cerah. Untuk memperoleh itu semua, kita juga harus mempersiapkan diri dengan baik.
Ketiga, agar bisa masuk ke perguruan tinggi yang bagus.Nilai sebuah tes akan dimasukkan ke dalam rapor. Rapor masih menjadi acuan untuk mendaftar ke perguruan tinggi tanpa tes. Dengan mendapat nilai rapor yang bagus, kita sudah mulai menabung untuk masuk ke perguruan tinggi yang bagus.
Keempat, memiliki masa depan yang cerah. Modal nilai yang bagus, kepercayaan orang tua, dan garansi masuk PT tanpa tes akan menjadikan kita mudah dalam mencari pekerjaan dan berpeluang besar untuk menjadi orang yang sukses.Semua itu tentunya harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.
Demikian pidato yang bisa saya sampaikan, apabila ada tutur kata yang salah, saya mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb

Senin, 15 Desember 2014

Laporan Hasil Observasi



Laporan Hasil Observasi Kelas X MIA 3

Siswa dikelas X MIA 3 ini dapat dikelompokkan dari jenis kelamin, asal tempat, kepribadian, dll. Dengan melakukan pengelompokkan, kita akan lebih mudah mengenali tentang X MIA 3 ini. Berdasarkan hasil pengamatan dikelas X MIA 3, benda-benda yang ada dikelas X MIA 3 dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu benda hidup dan benda mati. Yang termasuk dalam benda hidup yaitu siswa yang menempati kelas X MIA 3 ini. Yang termasuk benda mati adalah meja, kursi, papan tulis, layar LCD, LCD, korden, pintu, kaca, sapu, kemoceng, jam dinding, dan foto bapak Presiden.
Berdasarkan jenis kelaminnya, dikelas X MIA 3 terdapat sepuluh siswa laki-laki dan enambelas siswa perempuan. Siswa laki-laki di X MIA 3 adalah Amien Faishal Basri, Bagus Ali Noguan, Deni Irawan, Gilang Adhi P.P, Humam Haidar, Krisna Jati D.D, Mochammad Raihan Hibramantyo, Muhammad Nugroho, Muhammad Rizki Ekananda, dan Satria Angkasa Majid. Siswa perempuan dikelas X MIA 3 adalah Annisa Nursiningtyas, Arin Trianawati, Dhika Kusuma Dewi, Eka Putri Kurniawati, Fela Disma, Ira Dwi Agustin, Kurnia Dani Yudhitya, Luthfiana Riski Dewanti, Ratri Febriana, Niken Wahyu Nurdianti, Nur Asri, Palupi Wahyuning dewanti, Risma Purnama Sari, Sarah Purna Ningrum, Sonnia Festy Yana, dan Windy Ayu Laksmita.
Dari data nama siswa dikelas X MIA 3, dapat digolongkan berdasarkan tempat tinggalnya apakah di kota atu di kabupaten. Di kelas X MIA 3 ini sebagian besar siswanya berasal dari kabupaten. Siswa yang berasal dari kota adalah Palupi Wahyuning Dewanti, Satria Angkasa Majid, Mochammad Raihan Hibramantyo, Muhammad Nugroho, dan Humam Haidar. Sisanya berasal dari kabupaten.
Dikelas X MIA 3, hampir seluruh siswanya mengikuti organisasi sekolah. Yang mengikuti organisasi bantara adalah Amien Faishal Basri, Muhammad Rizki Ekananda, Nur Asri, Kurnia Dani Yudhitya, Niken Wahyu Nurdianti, Sarah Purna Ningrim, Risma Purnama Sari, Krisna jati D.D, Humam Haidar, Satria Angkasa Majid, Gilang Adhi P.P, dan Annisa Nursiningtyas. Yang mengikuti organisasi MPK adalah Bagus Ali Noguan dan Muhammad Nugroho. Yang mengikuti OSIS adalah Ira Dwi Agustin dan Eka Putri Kurniawati. Sisanya tidak mengikuti organisasi.

Teks Eksposisi


Persiapan   Menghadapi   UAS

Awal  Desember  2014  ini,  siswa  SMAN 2  akan  melaksanakan  Tes  Ulangan  Akhir  Semester (UAS).  Untuk  menghadapi  UAS  ini,  kita  perlu  mempersiapkan  diri  dengan  baik,  baik dari  segi  fisik maupun nonfisik.  Berikut ini adalah sejumlah argumentasi perlunya kita mempersiapkan diri dalam menghadapi UAS.
Pertama, agar memperoleh hasil yang memuaskan. Mengapa?Dengan diri yang siap baik fisik maupun nonfisik, kita akan memperoleh hasil yang diinginkan. Syaratnya, kita juga harus bersungguh-sungguh. Harus bersungguh-sungguh ini bermaksud, kita akan mendapat hasil yang memuaskan apabila kita juga belajar dengan tekun, berlatih mengerjakan soal-soal, dan juga dengan berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Kedua, agar membanggakan kedua orang tua kita.Apabila kita mendapat hasil yang memuaskan, orang tua kita akan bangga dan bahagia. Orang tua kita akan bahagia karena mereka merasa berhasil dalam mendidik kita selama sekolah. Selain itu, orang tua kita merasa bahagia karena anak mereka dapat dibanggakan serta memiliki peluang yang besar dalam meraih masa depan yang cerah. Untuk memperoleh itu semua, kita juga harus mempersiapkan diri dengan baik.
Ketiga, agar bisa masuk ke perguruan tinggi yang bagus.Nilai sebuah tes akan dimasukkan ke dalam rapor. Rapor masih menjadi acuan untuk mendaftar ke perguruan tinggi tanpa tes. Dengan mendapat nilai rapor yang bagus, kita sudah mulai menabung untuk masuk ke perguruan tinggi yang bagus.
Keempat, memiliki masa depan yang cerah. Modal nilai yang bagus, kepercayaan orang tua, dan garansi masuk PT tanpa tes akan menjadikan kita mudah dalam mencari pekerjaan dan berpeluang besar untuk menjadi orang yang sukses.Semua itu tentunya harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mempersiapkan diri dalam menghadapi UAS memiliki banyak keuntungan yang dapat dinikmati kita saat dewasa nanti.

Minggu, 26 Oktober 2014

Teks Anekdot


Pilpres Tahun Ini

       Suatu hari Pak Satu dan Pak Dua mencalonkan diri untuk menjadi presiden. Lalu hasilnya sudah keluar dan pemenangnya adalah Pak Dua. Karena tidak terima dengan hasil tersebut, Pak Satu melapor pada KPU dengan tuduhan adanya kecurangan saat memilih. Lalu pada suatu hari Pak Dua berpidato dan isi pidatonya adalah ia bercerita.
 "Dulu saya pernah mengikuti lomba balap karung, lawan saya kurang lebih delapan orang. Karena saya tidak tahu teknik bermain balap karung, maka saya bertanya kepada panitia." kata Pak Dua
 "Pak bagaimana cara memenangkan lomba balap karung ini? apakah saya harus melompat jauh - jauh atau melompat kecil - kecil ?"tanya Pak Dua
 "Oh... anda harus melompat kecil - kecil pak." kata panitia.
 "Lalu, pada saat lomba, saya mempraktikkan yang dikatakan panitia tadi bahwa saya harus melompat kecil - kecil. Tetapi pada akhirnya saya kalah lomba. Tapi saat saya kalah, saya tidak lapor pada panitia." kata Pak dua
Sontak para tamu yang hadir langsung tertawa.